Jumat, 06 Juni 2014

LPSD OBSERVASI "TEORI BENJAMIN S. BLOOM"

LAPORAN OBSERVASI PEMBELAJARAN
BERDASARKAN PROSES KOGNITIF BENJAMIN S. BLOOM
DI SD N 1 JETIS
Dosen Pengampu: Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A




DISUSUN OLEH :
                                         ASSA PRIMA SEKARINI         131134082
                                         YULIANA RENI R                     131134083
                                         ADELIA SURYA PUTRI           131134084
                                         MARTINUS PUTU ARDI K      131134085
                                         EKA NOVI KRISTANTI            131134086
                                         AISYAH DESMANIAR             131134087


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2014



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor.
Seiring dengan berkembangnya psikologi kognitif, maka berkembang pula cara-cara mengevaluasi pencapaian hasil belajar, terutama untuk domain kognitif. Salah satu perkembangan yang menarik adalah revisi taksonomi bloom tentang dimensi kognitif (Abidin, 2010). Dalam revisi taksonomi bloom lebih menekankan pada proses dan tahapan pengolahan informasi oleh otak, yaitu dimulai dari tahapan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta, tahapan-tahapan tersebut sangat terkait dengan berpikir matematis.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud taksonomi Bloom ?
2.      Apa saja level proses dalam taksonomi Bloom ?
3.      Apa level proses kognitif yang dominan dalam praktek pembelajaran di SD N 1 Jetis sesuai taksonomi Bloom?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui taksonomi Bloom
2.      Mengetahui level-level dalam taksonomi Bloom
3.      Mengetahui level proses kognitif yang dominan dalam praktek pembelajaran di SD N 1 Jetis sesuai taksonomi Bloom



BAB II
TAKSONOMI DIMENSI KOGNITIF BLOOM

A.    Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom adalah suatu kerangka yang merujuk pada tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali dicetuskan Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1.      Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2.      Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3.      Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

B.     Konsep Taksonomi Bloom
Pada awalnya Bloom mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Bloom juga mengklasifikasikan tujuan kognitif dalam enam level, yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi (apply), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation) dalam satu dimensi,
Konsep tersebut mengalami perbaikan seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman serta teknologi. Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Anderson menjelaskan bahwa dimensi proses kognitif dalam taksonomi Bloom yang baru secara umum sama dengan yang lama yang menunjukkan adanya perjenjangan, dari proses kognitif yang sederhana ke proses kognitif yang lebih kompleks.
Hasil perbaikan ini dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama “Revisi Taksonomi Bloom”. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada.
Setiap kategori dalam Revisi Taksonomi Bloom terdiri dari subkategori yang memiliki kata kunci berupa kata yang berasosiasi dengan kategori tersebut. Kata-kata kunci itu seperti:
1.      Mengingat : mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi , menemukan kembali dan sebagainya.
2.      Memahami :menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, membeberkan dan sebagainya.
3.      Menerapkan : melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi dan sebagainya.
4.      Menganalisis : menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, membandingkan, mengintegrasikan dan sebagainya.
5.      Mengevaluasi : menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan, menyalahkan, dan sebagainya.
6.      Berkreasi : merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, mengubah dan sebagainya.





BAB III
DATA OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Data Observasi
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
Rata-rata
Prosentase
Remember
6
5.5
6.5
6
4.5
5.70
29.67
Understand
3
5.57
5
2.2
3.28
3.81
19.83
Apply
4
4.5
5.5
3
3.5
4.10
21.34
Analyze
2.3
1.6
2.6
1.6
2.6
2.14
11.14
Evaluate
1
1.5
3
2
2.5
2.00
10.41
Create
1
3
1.3
1
1
1.46
7.60
Total





19.21









B.  Pembahasan
Dari observasi yang kami lakukan didapatkan data bahwa level proses kognitif yang paling dominan dalam praktek pembelajaran di SD N 1 Jetis adalah level remember (mengingat). Jadi murid di SD N 1 Jetis lebih mudah mengenali masalah-masalah baru berdasarkan hafalan yang sudah dimiliki sebelumnya. Selanjutnya setelah remember adalah apply (menerapkan). Murid SD N 1 Jetis mampu menerapkan prosedur tertentu untuk memecahkan masalah yang mereka alami.
Level kognitif setelah remember dan apply adalah understand (mengerti). Jadi murid SD N 1 Jetis mampu menjelaskan suatu permasalahan dengan contoh-contoh konkret. Selain itu mereka juga sudah mampu memilah-milah permasalahan dari yang tidak penting ke permasalahan yang lebih penting. Hal ini masuk ke dalam level proses kognitif analyze (menganalisis).
Dua level proses kognitif terakhir adalah evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta). Murid SD N 1 Jetis sudah mampu menilai bobot suatu argumen secara kritis berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Namun mereka belum dominan dalam level proses kognitif create kecuali dalam mata pelajaran kesenian yang lebih banyak berkreasi untuk  menciptakan suatu karya.


BAB IV
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
1.      Taksonomi Bloom adalah suatu kerangka yang merujuk pada tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali dicetuskan Benjamin S. Bloom pada tahun 1956.
2.      Pada awalnya Bloom mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Bloom juga mengklasifikasikan tujuan kognitif dalam enam level, yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi (apply), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation) dalam satu dimensi. Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil revisi ini dinamakan “Revisi Taksonomi Bloom”. Proses kognitif dalam revisi ini yaitu mengingat (remember), mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan mencipta (create)
3.      Level proses kognitif yang dominan dalam praktek pembelajaran di SD N 1 Jetis adalah remember (mengingat).
B.     Saran
Sebagai calon guru sebaiknya kita mempelajari dan memahami teori-teori pembelajaran seperti teori kognitif  Bloom, dengan harapan proses pembelajaran selanjutnya lebih baik dari sebelumnya.










DAFTAR REFERENSI

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Eds.). (2001) A taxonomy of learning, teaching, and
assessment: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. New York:
Longman.

Katminingsih, Yuni. (2012). Mengenal Revisi Taksonomi Bloom. Diakses dar            http://yunikatminingsih.blogspot.com/2012/10/2-mengenal-revisi-taksonomi-bloom            oleh.html

Bloom, S. (2013). Pengertian Taksonomi. Diakses dari





0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 KAMPUS