LAPORAN
OBSERVASI PEMBELAJARAN
BERDASARKAN
PROSES KOGNITIF BENJAMIN S. BLOOM
DI
SD N 1 JETIS
Dosen Pengampu:
Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A
DISUSUN OLEH :
ASSA
PRIMA SEKARINI 131134082
YULIANA
RENI R 131134083
ADELIA
SURYA PUTRI 131134084
MARTINUS
PUTU ARDI K 131134085
EKA
NOVI KRISTANTI 131134086
AISYAH
DESMANIAR 131134087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan
memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih
daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu
belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan
kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Dalam pendidikan, taksonomi
dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan
pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Seiring dengan berkembangnya
psikologi kognitif, maka berkembang pula cara-cara mengevaluasi pencapaian
hasil belajar, terutama untuk domain kognitif. Salah satu perkembangan yang menarik adalah revisi
taksonomi bloom tentang dimensi kognitif (Abidin, 2010). Dalam revisi taksonomi
bloom lebih menekankan pada proses dan tahapan pengolahan informasi oleh otak, yaitu
dimulai dari tahapan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta, tahapan-tahapan tersebut sangat terkait dengan
berpikir matematis.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud taksonomi Bloom ?
2. Apa saja
level proses dalam taksonomi Bloom ?
3. Apa
level proses kognitif yang dominan dalam praktek pembelajaran di SD N 1 Jetis
sesuai taksonomi Bloom?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
taksonomi Bloom
2. Mengetahui
level-level dalam taksonomi Bloom
3. Mengetahui
level proses kognitif yang dominan dalam praktek pembelajaran di SD N 1 Jetis sesuai
taksonomi Bloom
BAB II
TAKSONOMI
DIMENSI KOGNITIF BLOOM
A.
Taksonomi
Bloom
Taksonomi Bloom adalah
suatu kerangka yang merujuk pada tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali dicetuskan Benjamin S.
Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi
beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi
kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan
pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1. Cognitive Domain
(Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan berpikir.
2. Affective Domain
(Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan
emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain
(Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan
motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
B.
Konsep
Taksonomi Bloom
Pada
awalnya Bloom mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik. Bloom juga mengklasifikasikan
tujuan kognitif dalam enam level, yaitu pengetahuan (knowledge),
pemahaman (comprehension), aplikasi (apply), analisis (analysis),
sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation) dalam satu
dimensi,
Konsep tersebut mengalami perbaikan
seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman serta teknologi. Salah seorang
murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun
1990. Anderson menjelaskan bahwa dimensi proses
kognitif dalam taksonomi Bloom yang baru secara umum sama dengan yang lama yang
menunjukkan adanya perjenjangan, dari proses kognitif yang sederhana ke proses
kognitif yang lebih kompleks.
Hasil perbaikan ini dipublikasikan
pada tahun 2001 dengan nama “Revisi Taksonomi Bloom”. Dalam revisi ini ada
perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja.
Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke
yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis
diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep
terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada.
Setiap kategori dalam Revisi
Taksonomi Bloom terdiri dari subkategori yang memiliki kata kunci berupa kata
yang berasosiasi dengan kategori tersebut. Kata-kata kunci itu seperti:
1. Mengingat : mengurutkan,
menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi , menemukan
kembali dan sebagainya.
2. Memahami :menafsirkan, meringkas,
mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, membeberkan dan sebagainya.
3. Menerapkan : melaksanakan,
menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai,
menyelesaikan, mendeteksi dan sebagainya.
4. Menganalisis : menguraikan,
membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur,
mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan,
membandingkan, mengintegrasikan dan sebagainya.
5. Mengevaluasi : menyusun hipotesis,
mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan, menyalahkan, dan
sebagainya.
6. Berkreasi : merancang, membangun,
merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat,
memperindah, mengubah dan sebagainya.
BAB III
DATA
OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. | Data Observasi |
Kelas
1
|
Kelas
2
|
Kelas
3
|
Kelas
4
|
Kelas
5
|
Rata-rata
|
Prosentase
|
|
Remember
|
6
|
5.5
|
6.5
|
6
|
4.5
|
5.70
|
29.67
|
Understand
|
3
|
5.57
|
5
|
2.2
|
3.28
|
3.81
|
19.83
|
Apply
|
4
|
4.5
|
5.5
|
3
|
3.5
|
4.10
|
21.34
|
Analyze
|
2.3
|
1.6
|
2.6
|
1.6
|
2.6
|
2.14
|
11.14
|
Evaluate
|
1
|
1.5
|
3
|
2
|
2.5
|
2.00
|
10.41
|
Create
|
1
|
3
|
1.3
|
1
|
1
|
1.46
|
7.60
|
Total
|
19.21
|
B. Pembahasan
Dari
observasi yang kami lakukan didapatkan data bahwa level proses kognitif yang
paling dominan dalam praktek pembelajaran di SD N 1 Jetis adalah level remember (mengingat). Jadi murid di SD N
1 Jetis lebih mudah mengenali masalah-masalah baru berdasarkan hafalan yang
sudah dimiliki sebelumnya. Selanjutnya setelah remember adalah apply
(menerapkan). Murid SD N 1 Jetis mampu menerapkan prosedur tertentu untuk memecahkan
masalah yang mereka alami.
Level
kognitif setelah remember dan apply adalah understand (mengerti). Jadi murid SD N 1 Jetis mampu menjelaskan
suatu permasalahan dengan contoh-contoh konkret. Selain itu mereka juga sudah
mampu memilah-milah permasalahan dari yang tidak penting ke permasalahan yang
lebih penting. Hal ini masuk ke dalam level proses kognitif analyze (menganalisis).
Dua
level proses kognitif terakhir adalah evaluate
(mengevaluasi) dan create (mencipta).
Murid SD N 1 Jetis sudah mampu menilai bobot suatu argumen secara kritis
berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Namun mereka belum
dominan dalam level proses kognitif create
kecuali dalam mata pelajaran kesenian yang lebih banyak berkreasi untuk menciptakan suatu karya.
BAB IV
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
1. Taksonomi Bloom adalah suatu kerangka yang merujuk pada tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali dicetuskan Benjamin S.
Bloom pada tahun 1956.
2.
Pada awalnya Bloom mengklasifikasikan
tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Bloom
juga mengklasifikasikan tujuan kognitif dalam enam level, yaitu pengetahuan (knowledge),
pemahaman (comprehension), aplikasi (apply), analisis (analysis),
sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation) dalam satu
dimensi. Salah
seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada
tahun 1990. Hasil revisi ini dinamakan “Revisi Taksonomi Bloom”. Proses kognitif
dalam revisi ini yaitu mengingat (remember),
mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan mencipta (create)
3.
Level proses kognitif yang dominan dalam
praktek pembelajaran di SD N 1 Jetis adalah remember
(mengingat).
B. Saran
Sebagai calon guru
sebaiknya kita mempelajari dan memahami teori-teori pembelajaran seperti teori
kognitif Bloom, dengan harapan proses
pembelajaran selanjutnya lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR
REFERENSI
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R.
(Eds.). (2001) A taxonomy of learning,
teaching, and
assessment: A revision of Bloom’s taxonomy of
educational objectives. New York:
Longman.
Katminingsih,
Yuni. (2012). Mengenal Revisi Taksonomi
Bloom. Diakses dar http://yunikatminingsih.blogspot.com/2012/10/2-mengenal-revisi-taksonomi-bloom oleh.html
Bloom, S. (2013). Pengertian Taksonomi. Diakses dari
0 komentar:
Posting Komentar